Penyakit asam urat atau dalam bahasa medis sering dikenal dengan sebutan gout adalah suatu kondisi medis dimana terjadi gangguan metabolisme asam urat di dalam tubuh. Sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.


Kristal asam urat yang terlalu berlebihan juga akan menumpuk di jaringan tubuh dan bisa menyebabkan inflamasi (peradangan) pada persendian (artritis).


Asam urat atau Gout yang sudah kronis (jangka panjang) dapat menyebabkan penumpukan asam urat baik di dalam maupun di sekitar persendian. Pada akhirnya hal ini dapat menurunkan kinerja dan fungsi ginjal hingga membentuk batu ginjal.


Melansir dari Buku Resep Mudah Tetap Sehat (2009) oleh Dr. Handrawan Nadesul, kadar asam urat tinggi dalam darah (hiperurisemia) secara garis besar bisa terjadi karena tiga hal, yakni:

 

1. Metabolisme protein didalam tubuh terganggu

Sehingga kemampuan ginjal untuk membuang asam urat yang berlebih dalam darah sudah menurun dan tidak bisa maksimal atau normal kembali.


2. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi

Gangguan didalam metabolisme protein terletak pada unsur purin. Ada juga faktor genetik yang menjadikan metabolisme purin pada seseorang bisa terganggung.


Maka dari itu, setiap sumber makanan yang mengandung purin tinggi perlu dihindari oleh penderita asam urat. Namun, tidak semua orang dengan asam urat tinggi dalam darah pasti terkena penyakit asam urat atau juga bisa disebut pirai.


Meski demikian, lebih dari 95 persen kasus gout memang dilaporkan memiliki kadar asam urat di atas normal.


3. Penyakit asam urat timbul saat asam urat di tubuh menumpuk dan sulit untuk dikeluarkan oleh tubuh.

Saat tubuh kamu memproduksi terlalu banyak asam urat, maka yang selanjutnya akan terjadi adalah penumpukan yang membentuk kristal- kristal asam urat. Penumpukan ini bisa terjadi di sekitar sendi dan ginjal.

 

ilustrasi asam urat (pixabay.com)


Faktor penyebab asam urat :

  • Obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes
  • Memiliki riwayat penderita asam urat (gout) dalam keluarga
  • Gangguan ginjal
  • Mengonsumsi makanan yang tinggi akan asam urat seperti daging merah dan seafood
  • Mengonsumsi terlalu banyak alcohol

 

Tahapan gejala penyakit asam urat

 

Melansir dari Buku Asam Urat (2009) oleh dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR, penyakit sendi akibat asam urat bisa termasuk penyakit akut dan bisa juga digolongkan sebagai penyakit kronis.


Hal itu dikarenakan, penyakit asam urat memiliki tahapan gejala yang disesuikan dengan tingkat keparahannya.

 

Berikut ini adalah 4 tahapan gejala asam urat yang bisa terjadi:

 

1. Hiperurisemia asimtomatik

Pada tahapan ini, seseorang yang terbukti memiliki kadar asam urat tinggi atau sudah melebihi normal, tetapi belum menimbulkan gejala penyakit sama sekali.

Meski demikian, kadar asam urat dalam darah yang tinggi ini patut untuk diwaspadai karena bisa menyebabkan terbentuknya kristal urat di sendi-sendi.


2. Pirai akut

Pirai akut adalah fase akut dari penyakit asam urat, yakni timbulnya gejala-gejala nyeri pada sendi yang sangat hebat, sendi akan terlihat bengkak, warna merah, terasa panas, seperti kaku atau sulit digerakan, dan kadang badan terasa demam.


3. Pirai interkritikal

Pirai interkritikal adalah fase dimana setelah suatu serangan pirai akut, saat seorang penderita asam urat tidak merasakan gejala sama sekali.


Pada tahap ini, penyakit asam urat terasa sudah sembuh, sehingga sering membuat para penderita asam urat tidak mau lagi untuk melakukan diet yang ketat dan tidak mau minum obat asam urat.


Pada fase ini, beberapa penderita asam urat juga tidak akan merasa nyeri di sendinya meski dipakai untuk berolahraga berat.


4. Pirai kronis bertofus

Pirai kronis bertofus adalah fase penyakit asam urat yang sudah masuk kategori kronis. Di mana, pada tahap ini akan didapatkan benjolan-benjolan di sekitar sendi, area telinga, atau pada kelopak mata yang disebut dengan tofus.


Kondisi seperti ini terjadi karena tahap pirai akut dan tahap interkritikal pada umumnya terjadi secara silih berganti.


Artinya, seorang penderita asam urat akan mengalami nyeri pada sendi yang berulang kali atau kambuh-kambuhan yang akan diakhiri oleh tahap pirai kronis bertofus.


Pada tahap pirai kronis bertofus, para penderita asam urat pada umumnya akan merasa kesakitan terus bahkan bisa mulai dtemukan komplikasi pada ginjal, jantung, dan organ lainnya.


Pentingnya melakukan tes kadar asam urat secara rutin Setelah mengetahui tahapan gejala asam urat ini, setiap orang perlu mewaspadai penyakit asam urat sedini mungkin.


Pemeriksaan atau tes kadar asam urat secara rutin adalah langkah awal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya nyeri sendi akibat hiperurisemia yang bisa berlanjut pada munculnya tofus dan komplikasi lainya.


Bahkan, pada pemeriksaan asam urat yang normal, seseorang bisa saja mengeluh nyeri sendi. Hal tersebut dikarenakan, asam urat dalam darah orang tersebut mungkin saja pernah tinggi dan sudah terlanjut masuk ke dalam sendi.


Diagnosis Asam Urat

Proses diagnosis yang dilakukan dokter untuk masalah penyakit asam urat (gout) yaitu dokter akan melakukan tahap awal dengan cara mengumpulkan informasi mengenai keluhan yang dirasakan oleh penderitanya.


Selanjutnya bisa dilakukan pemeriksaan dengan melihat cairan yang ada disekitar sendi (synovial fluid). Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menemukan adanya kristal-krital asam urat.


Pemeriksaan lain yang dilakukan dokter adalah pemeriksaan darah dan pemeriksaan urine. Melalui pemeriksaan ini maka akan dapat dipastikan bila terjadi peningkatan asam urat dan kristal-kristal asam urat.


Kriteria untuk mencurigai adanya asam urat adalah munculnya nyeri yang berlangsung cepat dan peradangan sendi. Peradangan ini dapat berpindah dari satu sendi ke sendi yang lain, terutama di sendi jempol kaki. Keluhan nyeri biasanya akan hilang setelah serangan.

 

Metode Pengobatan Asam Urat

Perlu diketahui bahwa penyakit sam urat / gout tidak dapat disembuhkan. Meski demikian, kondisi ini dapat dikontrol lewat pengobatan. Keluhan yang dirasakan penderita asam urat biasanya akan hilang dalam waktu 24 jam setelah pengobatan asam urat dimulai.


Pengobatan penyakit asam urat secara umum dilakukan dengan obat antiinflamasi golongan NSAIDs – seperti ibuprofen atau naproxen. Obat asam urat ini secara umum diberikan untuk mengobati serangan berat dan mendadak untuk menurunkan peradangan dan nyeri yang tiba-tiba dialami oleh penderita.


Untuk penderita asam urat / gout yang tidak dapat menggunakan NSAIDs akan diberikan kortikosteroid, steroid yang bekerja menurunkan peradangan.


Steroid dapat disuntik (injeksi) langsung pada sendi yang terkena atau diminum dalam bentuk pil. Obat ini tidak digunakan pada waktu serangan akut namun digunakan untuk mengontrol kadar dari asam urat.

 

Pencegahan Asam Urat

Cara ampuh yang bisa kamu lakukan untuk mencegah asam urat/ gout adalah dengan melakukan perubahan pola dan gaya hidup menjadi lebih sehat.


Kamu bisa meningkatkan konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang dan berserat tinggi. Ingat juga untuk selalu mengkonsumsi air putih yang cukup serta rajinlah berolahraga setiap hari.

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama