HALO FAKTA - Penyakit jantung adalah kondisi yang menunjukkan adanya gangguan pada organ vital jantung. Melansir dari Mayo Clinic, terdapat berbagai jenis penyakit jantung antara lain penyakit jantung koroner, aritmia, sampai penyakit jantung bawaan.
Jika kamu tidak yakin, dengan kondisi kesehatan organ vital, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Terutama jika kamu punya faktor risiko penyakit jantung, antara lain yaitu : Berusia lebih dari 60 tahun, Punya berat badan berlebih, Memiliki riwayat diabetes, Punya penyakit kolesterol tinggi, Memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi.
Mengetahui beberapa jenis penyakit
jantung, antara lain yaitu :
-Penyakit jantung koroner, adalah suatu
penyakit jantung yang terjadi akibat adanya penyempitan pada pembuluh darah di
jantung.
-Infeksi jantung atau di sebut juga endokarditis,
merupakan suatu infeksi yang terjadi pada lapisan dalam jantung.
-Gagal jantung, merupakan suatu
kegagalan otot-otot pada jantung untuk memompakan darah secara memadai ke seluruh
jaringan tubuh.
-Penyakit Jantung Aritmia, merupakan
suatu gangguan irama pada jantung yang bisa menyebabkan denyut atau detak jantung
tidak normal dan stabil.
-Penyakit jantung bawaan, untuk yang ini merupakan suatu masalah jantung yang ditemukan sejak bayi atau sejak lahir, dan yang paling umum yaitu ditemukan adanya kebocoran pada katup jantung.
Tanda-tanda penyakit jantung yang
tidak boleh diabaikan yaitu :
-Rasa tidak nyama dibagian dada saat
bergerak
-Rasa nyeri yang menyebar sampai ke
lengan tangan
-berkeringat dingin pada tubuh
-mengalami batuk yang tak kunjung
sembuh
-Detak pada jantung tidak teratur
-kepala sering terasa pusing dan
mudah sekali mengalami pingsan
-Bagian tenggorokan atau rahang
terasa sakit
-Saat beraktifitas mudah merasa
lelah
-Saat tidur sering mendengkur lama
Gejala penyakit jantung sesuai dengan jenisnya :
A.
Gejala
Gagal jantung, gejalanya bisa berupa sesak napas yang semakin lama makin berat
saat beraktivitas, sesak napas yang makin berat saat berbaring, pada tungkai
bengkak, dan bagian perut ukuranya membesar.
B.
Gejala
Aritmia, gejala yang sering dialami yaitu dapat berupa jantung berdebar-debar,
rasa tidak nyaman di dada, sesak saat napas, sensasi seperti melayang, bahkan hbisa
sampai pingsan.
C.
Gejala
Penyakit jantung koroner, gejala ini utamanya adalah nyeri pada bagian dada,
yang dapat juga disertai dengan sesak saat bernapas, nyeri yang menjalar ke
lengan kiri, atau sampai ke bagian rahang.
D.
Gejala
Penyakit jantung bawaan, gejalanya dapat berupa sesak nafas dan terlihat
membiru saat menangis atau menyusu, adanya bengkak di sekitar mata dan di
tungkai, serta berat badan tidak bertambah atau tidak normal seperti
pertumbuhan pada umumnya.
E. Gejala Infeksi jantung atau endokarditis, gejalanya bisa berupa demam, denyut atau detak pada jantung tidak teratur, sesak saat bernapas, adanya bengkak di bagian perut atau tungkai, serta mengalami batuk yang tak kunjung sembuh.
Beberapa penyebab terjadinya sakit jantung diantaranya :
-Riwayat kesehatan keluarga
Risiko penyakit jantung meningkat pada seseorang yang memiliki keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung.
-Merokok
Siapa yang sekarang tidak
merokok? Hampir bahkan kebanyakan orang merokok, dan mirisnya lagi sekarang
anak-anak yang masih sekolah dibangku smp tidak sedikit yang sudah mulai berani
merokok.
Rokok adalah faktor utama risiko
terjadinya penyakit jantung koroner. Kandungan nikotin dan karbon monoksida yang
ada dalam asap rokok dapat membebani kerja jantung dalam memompa darah ke
jaringan seluruh tubuh, dengan memacu jantung bekerja lebih cepat. Kedua
senyawa tersebut juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah.
Senyawa lain yang ada dalam rokok juga dapat merusak dinding arteri jantung dan hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya penyempitan. Oleh karena itu, risiko terserang penyakit jantung pada perokok hampir 25 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
-Faktor Usia
Semakin tua usia seseorang, makin tinggi pula risikonya untuk terserang penyakit jantung koroner. Penyakit ini lebih sering menimpa pria usia lebih dari 45 tahun dan wanita lebih dari 55 tahun.
-Sindrom metabolik
Sindrom metabolik adalah sekelompok penyakit yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner, dan meliputi hipertensi, kadar kolesterol yang tinggi, dan obesitas.
-Tidur tidak teratur atau sering begadang
Tidur tidak teratur juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, dan stroke.
-Sering Stres
Penelitian menunjukkan, bahwasanya stres dalam berbagai lingkup kehidupan, dapat mengakibatkan risiko terkena penyakit jantung koroner. Stres juga dapat memicu faktor risiko lain. Sebagai contoh, yaitu stres dapat memicu seseorang merokok atau makan berlebihan.
-Sering Minum Alkohol
Mengkonsumsi minuman yang beralkohol secara berlebihan juga dapat merusak otot pada jantung, dan memperburuk kondisi seseorang dengan faktor risiko penyakit jantung koroner, seperti hipertensi dan obesitas.
-Preeklamsia
Preeklamsia adalah komplikasi yang terjadi dalam masa kehamilan seorang perempuan, sering ditandai dengan hipertensi dan kadar protein yang tinggi dalam urine. Kondisi seperti ini juga bisa meningkatkan risiko gangguan pada jantung.
-Mempunya Penyakit Diabetes
Diabetes bisa menyebabkan dinding pembuluh darah menebal sehingga menghambat aliran darah. Penderita diabetes diketahui mempunyai 2 kali lipat lebih berisiko terserang penyakit jantung koroner.
-Trombosis
Trombosis adalah bekuan darah yang dapat terbentuk di pembuluh darah vena atau arteri. Bila terbentuk di arteri, maka akan menghambat aliran darah ke jantung, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung.
-Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau disebut hipertensi juga bisa membuat jantung harus bekerja lebih keras. Salah satu faktor pemicu hipertensi adalah sering mengkonsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi. Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.
-Kadar kolesterol tinggi
Kolesterol adalah lemak yang dihasilkan oleh hati, dan
penting sekali bagi proses pembentukan sel sehat. Meskipun demikian, kadar
kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Kolesterol terbagi menjadi dua macam, yaitu kolesterol
baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL). LDL inilah yang dapat menumpuk di
dinding arteri dan memicu terjadinya penyempitan.
Pada orang dewasa yang sehat, kadar LDL yang normal dalam darah adalah kurang dari 100 mg/dL. Sedangkan bagi individu berisiko mengalami penyakit jantung koroner, kadar LDL disarankan di bawah 100 mg/dL. Batas maksimal kadar LDL akan lebih rendah lagi bagi mereka yang sudah menderita penyakit jantung atau diabetes, yaitu di bawah 70 mg/dL.
-Berat badan berlebih
Seseorang dengan berat badan yang berlebih atau obesitas juga berisiko terserang penyakit jantung koroner.
-Kurang beraktivitas dan Olahraga
Aktivitas fisik seperti olahraga juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung. Olahraga juga dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dan gula pada darah, bisa mencegah obesitas, serta bisa membantu menurunkan tekanan darah.
-Pola makan yang tidak sehat
Risiko penyakit jantung koroner juga dapat meningkat
akibat pola makan yang tidak sehat, contoh misalnya seperti terlalu banyak
mengonsumsi makanan dengan kadar gula atau garam yang tinggi, atau makanan
dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi.
Mencegah terjadinya penyakit jantung :
Pada
penyakit jantung bawaan, upaya pencegahan yang efektif belum ditemukan hingga
saat ini. Namun demikian, pada penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan
aritmia, beberapa upaya pencegahan dapat dilakukan, antara lain:
-
Selalu mengonsumsi makanan yang tinggi akan serat, makan makanan yang rendah
gula, dan mengkonsumsi makanan yang rendah lemak.
-Bagi
perokok mulailah untuk menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari paparan
asap rokok.
-Selalu
rutin memeriksa tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara berkala
minimal satu bulan sekali.
-Jangan
lupa untuk selalu melakukan latihan fisik olahraga, seperti jogging, bersepeda,
dan berenang, setidaknya 30 menit setiap hari supaya menjaga kesehatan tubuh.