Melahirkan akan berbeda pada setiap wanita. Tidak ada cara baku untuk memprediksi tbunda-tbunda mau melahirkan. Bahkan ketika Bunda mengamati tbunda-tbunda akan melahirkan, kelahiran bayi Bunda bisa saja berlangsung beberapa hari atau minggu kemudian.


Kehamilan Bunda telah memasuki bulan ke delapan. Tendangan janin sudah semakin aktif, Bunda pun sudah merasa berat untuk berjalan jauh maupun bangkit dari tempat tidur. Meskipun cepat lelah, rasa excited tetap mendominasi hari-hari Bunda.


Kini saatnya untuk bersiap menyambut buah hati dengan persiapan fisik, mental, finansial terbaik. Tidak hanya untuk sang ibu saja lho, namun juga untuk calon ayah dan keluarga besar. 

Gambar Ilustrasi (pixabay.com)


Simak daftar persiapan di bawah ini. Jangan sampai ada yang terlewat ya bund!

 

  • Persiapan fisik

Fisik yang prima merupakan salah satu kunci lancarnya persalinan. Ikuti senam hamil untuk menjaga stamina dengan gerakan yang aman, termasuk belajar teknik pernafasan dan mengejan dengan benar.


Jika bunda memutuskan untuk melakukan water birth, gentle birth, maupun hypnobirthing, bunda juga bisa mulai berlatih melakukan teknik yang diperlukan saat persalinan kelak dengan pengawasan bidan maupun doula.


Bunda juga dapat melibatkan suami untuk belajar cara meredakan nyeri kontraksi, misalnya dengan cara mengusap punggung. Ikuti kelas prenatal yoga berdua jika perlu.

 

  • Persiapan mental

Rasa sakit saat persalinan bisa membuat kita patah semangat dan lebih banyak menghabiskan energi untuk menyalurkan rasa sakit. Karena itu, perbanyak mendekatkan diri dengan Tuhan, meminta dukungan suami dan  keluarga besar, serta selalu melakukan sugesti positif bahwa persalinan akan berjalan lancar.


Mempersiapkan mental anak pertama juga termasuk ke dalamnya. Selain memberitahu si kakak jauh-jauh hari bahwa ia akan segera memiliki adik, pastikan ia aman bersama neneknya atau support system lainnya selama Bunda berada di rumah sakit.

Gambar Ilustrasi (pixabay.com)


  • Persiapan finansial

Biaya persalinan tidak murah, karena itu banyak ibu telah mempersiapkannya sejak awal kehamilan. Setelah Bunda memutuskan tempat persalinan (rumah sakit, klinik, bidan, rumah) beserta kelasnya, segera persiapkan dananya serta dokumen yang dibutuhkan.


Buat rencana cadangan jika RS yang Bunda inginkan ternyata penuh. Semisal Bunda menggunakan BPJS, teliti kembali syaratnya dan komunikasikan dengan dokter. Segala macam dokumen serta fotokopinya sebaiknya sudah dimasukkan ke dalam map khusus.


Tidak ada salahnya bertanya tentang proses pembuatan akte kelahiran anak karena beberapa RS menyediakan jasa tersebut.

 

  • Jika tidak sesuai rencana

Bunda harus memiliki plan B. Untuk mempermudah hal tersebut, tanyakan pada dokter atau bidan mengenai jadwal mereka pada hari-hari sekitar HPL bunda. Jika mereka mendadak berhalangan, adakah tenaga medis lain yang ditunjuk untuk membantu?


Jika persalinan normal mengalami kendala, apakah tenaga medis untuk operasi caesar tersedia? Jika bayi bermasalah, apakah ada NICU di rumah sakit bersangkutan? Jangan lupa komunikasikan kepada dokter jika Bunda ingin IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dan rooming- in (rawat gabung dengan bayi).

 

  • Persiapkan Pula Perencanaan Pasca Salin 

Bunda yang terpikir menggunakan kontrasepsi untuk menjarakkan anak bisa melakukannya pasca salin. Jarak ideal antara kehamilan pertama dan berikutnya sebaiknya minimal dua tahun, ini untuk memberikan Ibu waktu untuk recovery sekaligus pemberian ASI yang maksimal untuk anak.


Sempatkan untuk bertanya pada tenaga medis atau dokter kandungan Bunda mengenai pilihan kontrasepsi apa yang tersedia dan bisa digunakan setelah bersalin.

Gambar Ilustrasi (pixabay.com)


Apa yang harus dibawa ketika mau melahirkan?

Selain dokumen administrasi, pada intinya tas bersalin berisi perlengkapan Bunda dan bayi. Untuk ibu, beberapa hal yang perlu dibawa antara lain:

  • Buku KIA yang merekam catatan kontrol kehamilan
  • Pakaian kancing depan untuk 1-3 hari
  • Pembalut bersalin
  • Alat mandi dan handuk
  • Kain (beberapa RS menyarankan membawa sarung/jarik untuk memudahkan saat proses bersalin dan pasca persalinan)
  • Bra menyusui
  • Deterjen untuk mencuci pakaian dalam jika ada yang terkena darah
  • Untuk bayi, persiapkan atasan dan bawahan yang nyaman untuk 1-3 hari, popok kain, kain bedong, sarung tangan dan kaki, topi, selimut, tisu basah, minyak telon. Bawa pula gendongan untuk pulang nanti. 
  • Suami atau anggota keluarga yang menemani juga sebaiknya membawa perlengkapan mandi dan baju ganti, perlengkapan ibadah, charger, dan uang tunai. Jika keluarga Bunda terbiasa menjamu tamu, maka menyediakan minuman kemasan ala kadarnya untuk penjenguk juga boleh.
  • Tidak semua kelas di RS menyediakan tempat untuk penunggu pasien. Bawa tikar atau kasur lipat jika tidak tersedia sofabed.  

 

Rumah juga harus siap!

Jangan lupa, Bunda hanya akan berada di RS selama 2-3 hari dan akan kembali ke rumah setelahnya. Pastikan rumah Bunda sudah siap menerima bayi baru, mulai dari tempat ia tidur hingga tempat mandi.


Pakaiannya sudah dalam jumlah yang cukup, termasuk popok dan perlengkapan mencuci dan menjemur. Begitu juga dengan perlengkapan rumah tangga.


Karena Bunda tidak akan bisa beraktivitas normal untuk sementara waktu, beli kebutuhan harian rumah tangga untuk sebulan kedepan sehingga tidak harus membawa bayi keluar rumah hanya untuk membeli sabun mandi, misalnya.

 

Tubuh Bunda sebenarnya mulai mempersiapkan persalinan sekurang-kurangnya satu bulan sebelum melahirkan, sehingga Bunda mungkin mulai melihat tanda-tanda mendekati persalinan pada masa ini.


Tanda umum ketika mau melahirkan yang mungkin terlihat adalah keluarnya sepotong lendir di leher rahim Bunda, lalu diikuti dengan terjadinya sumbat lendir keluar, yang mengindikasikan bahwa serviks mulai terbuka.

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama