Kehamilan Bunda
telah memasuki bulan ke delapan. Tendangan janin sudah semakin aktif, Bunda pun
sudah merasa berat untuk berjalan jauh maupun bangkit dari tempat tidur.
Meskipun cepat lelah, rasa excited tetap mendominasi hari-hari Bunda.
Kini saatnya
untuk bersiap menyambut buah hati dengan persiapan fisik, mental, finansial
terbaik. Tidak hanya untuk sang ibu saja lho, namun juga untuk calon ayah
dan keluarga besar.
Simak daftar
persiapan di bawah ini. Jangan sampai ada yang terlewat ya bund!
- Persiapan fisik
Fisik yang
prima merupakan salah satu kunci lancarnya persalinan. Ikuti senam hamil untuk
menjaga stamina dengan gerakan yang aman, termasuk belajar teknik pernafasan
dan mengejan dengan benar.
Jika bunda
memutuskan untuk melakukan water birth, gentle birth,
maupun hypnobirthing, bunda juga bisa mulai berlatih melakukan teknik yang
diperlukan saat persalinan kelak dengan pengawasan bidan maupun doula.
Bunda juga
dapat melibatkan suami untuk belajar cara meredakan nyeri kontraksi, misalnya
dengan cara mengusap punggung. Ikuti kelas prenatal yoga berdua jika perlu.
- Persiapan mental
Rasa sakit
saat persalinan bisa membuat kita patah semangat dan lebih banyak menghabiskan
energi untuk menyalurkan rasa sakit. Karena itu, perbanyak mendekatkan diri
dengan Tuhan, meminta dukungan suami dan keluarga besar, serta selalu
melakukan sugesti positif bahwa persalinan akan berjalan lancar.
Mempersiapkan
mental anak pertama juga termasuk ke dalamnya. Selain memberitahu si kakak
jauh-jauh hari bahwa ia akan segera memiliki adik, pastikan ia aman bersama
neneknya atau support system lainnya selama Bunda berada di rumah
sakit.
- Persiapan finansial
Biaya
persalinan tidak murah, karena itu banyak ibu telah mempersiapkannya sejak awal
kehamilan. Setelah Bunda memutuskan tempat persalinan (rumah sakit, klinik,
bidan, rumah) beserta kelasnya, segera persiapkan dananya serta dokumen yang
dibutuhkan.
Buat rencana
cadangan jika RS yang Bunda inginkan ternyata penuh. Semisal Bunda menggunakan
BPJS, teliti kembali syaratnya dan komunikasikan dengan dokter. Segala macam
dokumen serta fotokopinya sebaiknya sudah dimasukkan ke dalam map khusus.
Tidak ada
salahnya bertanya tentang proses pembuatan akte kelahiran anak karena beberapa
RS menyediakan jasa tersebut.
- Jika tidak sesuai rencana
Bunda harus
memiliki plan B. Untuk mempermudah hal tersebut, tanyakan pada dokter atau
bidan mengenai jadwal mereka pada hari-hari sekitar HPL bunda. Jika mereka
mendadak berhalangan, adakah tenaga medis lain yang ditunjuk untuk membantu?
Jika persalinan
normal mengalami kendala, apakah tenaga medis untuk operasi caesar tersedia?
Jika bayi bermasalah, apakah ada NICU di rumah sakit bersangkutan? Jangan lupa
komunikasikan kepada dokter jika Bunda ingin IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
dan rooming- in (rawat gabung dengan bayi).
- Persiapkan Pula Perencanaan Pasca Salin
Bunda yang
terpikir menggunakan kontrasepsi untuk menjarakkan anak bisa melakukannya pasca
salin. Jarak ideal antara kehamilan pertama dan berikutnya sebaiknya minimal
dua tahun, ini untuk memberikan Ibu waktu untuk recovery sekaligus
pemberian ASI yang maksimal untuk anak.
Sempatkan untuk bertanya pada tenaga medis atau dokter kandungan Bunda mengenai pilihan kontrasepsi apa yang tersedia dan bisa digunakan setelah bersalin.
Apa yang
harus dibawa ketika mau melahirkan?
Selain
dokumen administrasi, pada intinya tas bersalin berisi perlengkapan Bunda dan
bayi. Untuk ibu, beberapa hal yang perlu dibawa antara lain:
- Buku KIA yang merekam catatan kontrol kehamilan
- Pakaian kancing depan untuk 1-3 hari
- Pembalut bersalin
- Alat mandi dan handuk
- Kain (beberapa RS menyarankan membawa sarung/jarik untuk memudahkan saat proses bersalin dan pasca persalinan)
- Bra menyusui
- Deterjen untuk mencuci pakaian dalam jika ada yang terkena darah
- Untuk bayi, persiapkan atasan dan bawahan yang nyaman untuk 1-3 hari, popok kain, kain bedong, sarung tangan dan kaki, topi, selimut, tisu basah, minyak telon. Bawa pula gendongan untuk pulang nanti.
- Suami atau anggota keluarga yang menemani juga sebaiknya membawa perlengkapan mandi dan baju ganti, perlengkapan ibadah, charger, dan uang tunai. Jika keluarga Bunda terbiasa menjamu tamu, maka menyediakan minuman kemasan ala kadarnya untuk penjenguk juga boleh.
- Tidak semua kelas di RS menyediakan tempat untuk penunggu pasien. Bawa tikar atau kasur lipat jika tidak tersedia sofabed.
Rumah juga
harus siap!
Jangan lupa, Bunda
hanya akan berada di RS selama 2-3 hari dan akan kembali ke rumah setelahnya.
Pastikan rumah Bunda sudah siap menerima bayi baru, mulai dari tempat ia tidur
hingga tempat mandi.
Pakaiannya
sudah dalam jumlah yang cukup, termasuk popok dan perlengkapan mencuci dan
menjemur. Begitu juga dengan perlengkapan rumah tangga.
Karena Bunda
tidak akan bisa beraktivitas normal untuk sementara waktu, beli kebutuhan
harian rumah tangga untuk sebulan kedepan sehingga tidak harus membawa bayi
keluar rumah hanya untuk membeli sabun mandi, misalnya.
Tubuh Bunda
sebenarnya mulai mempersiapkan
persalinan sekurang-kurangnya satu bulan sebelum melahirkan, sehingga Bunda
mungkin mulai melihat tanda-tanda mendekati persalinan pada masa ini.
Tanda umum ketika mau melahirkan yang mungkin terlihat adalah keluarnya sepotong lendir di leher rahim Bunda, lalu diikuti dengan terjadinya sumbat lendir keluar, yang mengindikasikan bahwa serviks mulai terbuka.